outtingclass 2012

Outtingclass diselenggarakan 18 Desember 2012

Tujuan utama adalah

1. Memperkenalkan anak dengan dunia luar/sesungguhnya yang sesuai kondisi

di lapangan kerja ,

2. Mengetahui adanya perkembangan ilmu pengetahuan yg baru guna

mendukung pembelajaran yang akan digunakan untuk kerja kelak

3. Melatih siswa dalam berempati, ahklak, bersosialisasi dlm kegiatan

Kunjungan industri

Kegiatan diagendakan mengunjungi :

1. KAP Wartono

2. Museum Keraton Kasunanan

3. Museum Sangiran

Tujuan yg dikunjungi kemungkinan akan selalu disuaikan dgn kebutuhan

industri :

Sebelum berangkat pose ma waliklas masing-masing

Bapak/ibu guru pendamping outtingclas

Klas 1 ak 1 bersama ibu Siti Rohani

Yuk…dipimpin dlu doanya biar selamat sampai tujuan,….

Adapun kegiatan diagendakan seperti tahun kemarin:

1. KAP Wartono jl. Ahmad Yani Surakarta,

Bapak ibu pendamping,..

Acara dimulai dengan perkenalan dari ketua program akuntansi

Ibu Dra Tayem Yuniasih

Dan perkenalan dari fihak KAP Wratono, yang dilanjutkan terus

dengan pertanyaan dengan seputar Laporan Keuangan

antuasme anak22 ternyata banyak juga yang mau bertanya, meskipun analisa laporan keuangan baru bagi mereka,krn masih kls 1 , oya…ada hadiah bagi yang rajin juga mau bertanya, lihat FB Ibu Fitri…yaa

Dipenghujung acara ada pemberian kenang-kenangan

kepada perwakilan KAP Wartono,sekaligus foto bersama

2. Museum Keraton kasunanan Surakarta

Pintu masuk museum berada di sebelah timur bangunan keraton. Pada prinsipnya museum yang terdiri dari 2 buah bangunan ini dibagi menjadi 9 ruangan. Dari foto-foto dan kursi singgasana yang berukir, aneka benda dari perunggu dan batik, adegan pengantin Jawa dan perlengkapannya, adegan kesenian rakyat (termasuk berbagai macam koleksi wayang), berbagai bentuk topeng dan relief, berbagai macam alat dan perlengkapan untuk upacara kerajaan, koleksi kereta dan joli kerajaan, sampai tempat Kyai Rajamala ada dalam koleksi museum ini.

Ruang I berisi foto-foto Raja ….

Sebagian dari benda-benda yang ada di museum sepertinya masih di keramatkan. Hal ini terlihat dari adanya sesaji-sesaji dan pembakaran dupa-dupa di sekitar benda yang dianggap keramat tadi. Salah satunya yang berada di tempat Kyai Rajamala. Rajamala merupakan patung kepala raksasa yang digunakan untuk hiasan perahu pada jaman Paku Buwono IV. yang ceritanya bisa dilihat pada materi outting clas 2011, dimana agenda klas sebelumnya Musem Radya Pustaka Surakarta. Bahkan terdapat tulisan peringatan “dilarang menyentuh” koleksi benda-benda di sini.

Rajamala

Di halaman antar gedung museum terdapat sebuah sumur yang bernama Sumur Songo. Sumur berbentuk kotak ini unik karena merupakan 2 buah sumur yang menyatu. Konon katanya dulu Paku Buana IX bertapa di sumur ini. Posisi bertapanya juga sangat unik yakni dengan bersila diatas papan yang di letakkan di atas sumur ini. Jadi apabila PB IX tertidur, maka akan langsung jatuh ke dalam sumur. Dan yang pasti dari dahulu sumur ini tidak pernah kering. Pengunjung bisa merasakan kesejukan air dari sumur songo ini untuk sekedar cuci muka.

Sumur Songo

Puas berkeliling museum, kita bisa masuk ke dalam lingkungan keraton. Sebelum memasuki areal keraton (areal Sasana Sewaka), terdapat tata tertib/peraturan yang harus kita taati. Yang salah satunya kita dilarang mengambil atau membawa pasir dari dalam lingkungan keraton.

Para pengunjung harus mentaati peraturan ini

Persiapan pembagian kelompok juga pemandu wisata (guide), dilanjutkan melihat areal Keraton Surakarta

antuasiasme mendengarkan petunjuk,karena harus buat laporan sih….

sambil nunggu siswa menerima arahan, dari pemandu, ibu guru nassis …dlu ah

Mulai memesuki lingkungan keraton Surakarta, yang pake sandal…terpaksa deh dijinjing……hhhee

Lingkungan keraton yang asri

Dari pintu masuk langsung terlihat jelas halaman Sasana Sewaka yang rimbun oleh pohon sawo kecik. Dalam filsafat Jawa sawo kecik memiliki ari sarwo becik. Jadi dengan di tanamnya pohon sawo kecik, akan mendatangkan aura positif. Hamparan pasirnya juga terasa sangat lembut di telapak kaki. Konon pasir yang ada diambil langsung dari gunung Merapi dan pantai Parangkusumo.

Sasana Sewaka

Tepat di bagian tengah terdapat Sasana Sewaka yang agung. Empat pilar yang dibungkus kain kuning merupakan pilar berlapis emas murni. Begitupun dengan lampu kristal gantung yang terbungkus kain yang sama. Hanya hari-hari tertentu saja kain penutup ke empat pilar dan lampu dibuka. Di sini pengunjung hanya bisa melihat dari jauh (tidak diperbolehkan naik).

Bangunan di samping sasana sewaka

pintu berukir yang cantik

Di samping kanan sasana sewaka terdapat sebuah bangunan dengan dinding kombinasi kayu berukir dan berkaca. Di dalam ruangan ini tersimpan koleksi perangkat gamelan yang dimiliki oleh keraton Surakarta. Sedangkan di bagian depan sasana sewaka terdapat gedung-gedung tanpa dinding yang dipergunakan untuk tempat gamelan jika ada acara di keraton (termasuk saat sekatenan tiap bulan maulid).

bangunan di depan sasana sewaka

Satu lagi bangunan yang ada yakni Panggung Sangga Buana. Berupa menara dengan 5 lantai setinggi lebih kurang 35 meter. Menara yang dibangun tahun 1782 ini dulunya berfungsi sebagai tempat meditasi raja-raja. Konon di tempat ini pulalah para raja bertemu dan berkomunikasi dengan Nyai Roro Kidul yang notabene merupakan penguasa pantai selatan. Selain tempat bersemedi dan meditasi, menara ini juga digunakan untuk mengontrol keadaan di sekeliling keraton.

Panggung sangga buana

Setelah puas berkeliling, apabila ingin membeli cindera mata sekedar untuk oleh-oleh keluarga / teman anda. Di dekat pintu masuk museum terdapat beberapa titik penjualan yang menyediakan berbagai ragam pernak-pernik khas Keraton Surakarta. Dari batik sampai pin keraton bisa anda dapatkan di sini.Dengan mengunjungi museum dan keraton, kita akan mengetahui sejarah tentang keraton. Belajar sambil berlibur …..menyenangkan.

3. Museum Purbakala sangiran

Cuma sayang sampai disini hujan deres banget….

Situs Manusia Purba Sangiran berawal ketika pada tahun 1930an seorang antropologis Jerman bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald menemukan fosil-fosil manusia purba di Sangiran. Penemuan fosil-fosil dalam penggalian dan penelitian ini menguatkan teori adanya evolusi manusia dari manusia kera hingga menjadi manusia seperti saat ini. Paling tidak ditemukan fosil dari 5 jenis manusia purba yang berbeda. Penemuan ini sangat mencengangkan dan menjadi kunci utama dalam perkembangan teori evolusi manusia. Sangiran menjadi situs yang menyumbangkan hampir 50% dari penemuan fosil manusia pra sejarah di dunia.

Tak hanya manusia dan kehidupan pra sejarah, ditemukan juga fosil makhluk bawah laut sehingga menimbulkan teori bahwa Pulau Jawa terangkat dari dasar laut jutaan tahun yang lalu. Bahkan pada tahun 1980an, para ilmuwan digemparkan dengan penemuan fosil utuh seekor mammoth dengan tinggi 4 meter. Fosil ini sekarang disimpan di Museum Geologi Bandung. Karena kontribusi terhadap dunia arkeologi, antropologi, geologi dan ilmu pengetahuan yang begitu besar, UNESCO menetapkan Sangiran sebagai Warisan Kebudayaan Dunia ke 593 pada 5 Desember 1996 di Merida, Meksiko. Kemudian dibangunlah Museum Manusia Purbakala untuk menyimpan dan memamerkan fosil-fosil yang ditemukan.

Puluhan kios berjajar di depan museum, tempat para penduduk setempat menjual suvenir dan cinderamata khas peninggalan pra sejarah, mulai dari benda-benda yang diklaim sebagai tulang dan gigi manusia ataupun hewan purba, patung-patung dari tanah endapan dengan serat daun tumbuhan purba, hingga aneka kalung, gelang dan perhiasan dari batu-batu kali dan kayu fosil. Terdapat juga gardu pandang dimana kita bisa menikmati pemandangan hampir seluruh area situs Sangiran.

Jadwal Buka
Selasa – Minggu pk 08.00 – 16.00 WIB